INFORMASI ACTUAL SEPUTAR POLITIK,GAYA HIDUP,TRAVELING,HEALT,SPORT,BISNIS,TEKNOLOGI DAN OTOMOTIF



Senin, 22 Juni 2020

DPR & Sri Mulyani cs Rapat 9,5 Jam Apakah Hasilnya

Hai guys sehat Semua ya BEKEN update Lagi ni seputar info mengenai Hasil Rapat kementrian Keuangan kita. berita ini kami himpun dari detik.com Apa saja infonya Langsung saja ya pembaca setia BEKEN ( BERITA KEREN )

FOTO : LAMHOT ARITONANG
Jakarta Indonesia -Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Wakil dari pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjoyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.Dalam rapat yang berlangsung sekitar 9,5 jam sejak pukul 10.00 hingga 19.00 itu menyepakati asumsi dasar makro ekonomi, target pembangunan, dan indikator pembangunan di 2021. Pimpinan rapat Komisi XI DPR, Dito Ganinduto menyatakan kesepakatan tersebut akan tertuang dalam kesimpulan rapat.

"Dengan demikian, kita sepakati bersama kesimpulan. Maka dengan begitu berakhir pula rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Gubernur BI, Ketua OJK, dan Kepala BPS," kata Dito di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Usai menyepakati kesimpulan, Dito pun memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk memberikan kata penutup.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengucapkan rasa terimakasih atas masukan dan diskusi membangun dari Komisi XI DPR usai rapat kerja mengenai kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) tahun anggaran 2021.

"Terima kasih atas seluruh masukan, KEM-PPKF akan kami gunakan dalam menyusun RAPBN 2021, terima kasih atas masukan-masukannya," singkatnya.


Berikut kesimpulan yang disepakati antara Komisi XI DPR bersama Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, Ketua DK OJK, dan Kepala BPS:


1. Menyepakati asumsi dasar makroekonomi tahun 2021, yaitu:
Asumsi Makro Ekonomi
  •  Pertumbuhan Ekonomi 4,5-5,5%
  • Tingkat Inflasi 2,0-4,0% (3% plus minus 1%)
  • Nilai Tukar Rupiah 13.700-14.900
  • SBN 10 tahun 6,29-8,29%
Target Pembangunan

  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,7-9.1%
  • Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7%
  • Rasio Gini 0,377 - 0,379
Indikator Pembangunan

  • Indeks Pembangunan Manusia 72,78 - 72, 95
  • NTP dan NTN (nilai tukar petani dan nelayan) 102 - 104
2. Dengan proyeksi asumsi makro RAPBN 2021 sebagai acuan APBN 2021 maka pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

  • Melanjutkan penanganan bidang kesehatan
  • akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan penguatan reformasi di bidang bantuan sosial, kesehatan, pendidikan, belanja negara, transfer ke daerah dan dana desa, dan ketahanan bencana dengan memprioritaskan percepatan pemulihan industri manufaktur, peristiwa, dan investasi serta pemanfaatan teknologi informasi
  •  memberikan stimulus ekonomi yang tepat sasaran dan produktif dengan fokus pada sektor UMKM, korporasi, dan BUMN yang memiliki peran strategis bagi masyarakat
  • meningkatkan prioritas pembangunan di bidang pertanian (ketahanan pangan), industri manufaktur, pariwisata, dan infrastruktur ICT
  • menjaga daya beli masyarakat
  • meningkatkan efektivitas perlindungan sosial
  • memperkuat kebijakan dalam pengendalian impor khususnya pangan
  • meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN)
  • memperkuat sinergi kebijakan sektor dan fiskal dalam meningkatkan produktivitas sektoral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat industri nasional
  • pengendalian defisit dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara, tuang fiskal dan risiko APBN di masa yang akan datang.

Dari Hasil Diatas Semoga Kebijakan Ekonomi Kita Bisa Dapat Membaik dan Meningkatkan kesejehteraan.Selalu Kita Doakan ya guys agar pejabat negara kita lebih bersungguh-sungguh Dalam Mengatasi Masalah Ekonomi Yang Terjadi Saat ini


Share:

0 komentar:

Posting Komentar