INFORMASI ACTUAL SEPUTAR POLITIK,GAYA HIDUP,TRAVELING,HEALT,SPORT,BISNIS,TEKNOLOGI DAN OTOMOTIF



Rabu, 17 Juni 2020

KOMIKA EMON MEMBUAT BUZZER GENTAYANGAN

Hai pembaca BEKEN ( Berita Keren Indonesia ) Kasus terhangat saat ini mengenai Bintang komika emon yang memberikan kritik terhada Pelaku penyerangan Novel Baswedan yang Menyebabkan Cuitannya Viral di berbagai media Massa .

Atas cuitannya tersebut Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial. Serangan kepada Emon  itu salah satunya tuduhan Bahwa Emon Terindikasi menggunakan Narkoba. Serangan tersebut atas Upaya Bebagai Pihak Yang Merasa Tersinggung berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan yang sangat ringan Untuk dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Sumber : suara.com

Komika Bintang Emon Merasa Terpanggil Untuk membuat video pendek berisi sindiran soal tuntutan 1 tahun penjara terhadap terdakwa kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Lewat video itu, Bintang Emon mempertanyakan alasan JPU yang menyebut kedua penyerang tidak sengaja

menyiramkan air keras ke kepala Novel Baswedan. "Katanya enggak sengaja tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah kaliiiii . Nyiram badan nggak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan memang jalannya handstand," Begitulah Cuitannya kata dalam videonya yang Viral belakangan ini

Sumber : CNN indonesia

Berbagai khalayak ramai sangat mendukung cuitan emon tersebut dan juga banyak dari tokoh-tokoh politik indonesia diantaranya Ekonom Senior Rizal Ramli,Pengamat politik Rocky Gerung,Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam Cuitannya Akan Terdapat banyak anak muda berani memberikan kritik yang walaupun saat ini banyak sekali Para buzzer menyerang beliau.

Seperti Di langsir kompas Anggota Dewan Dari Fraksi Demokrat Benny H karman Juga mengatakan serangan terhadap komika emon menunjukkan sistem demokrasi indonesia yang anti kritik,sudah sepantasnya kritikan-kritikan tersebut di tanggapi dengan Dasar argument yang jelas bukan malah mencari-cari kesalahan si pengkritik.


Berikut Cuitan emon Yang Menjadi Viral yang kami langsir Dari KOMPAS.COM

Bisa lho protes, 'Pak hakim, saya niatnya nyiram badan. Cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena ke muka.' Bisa. Masuk akal. Sekarang tinggal kita cek, yang enggak normal cara jalannya Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" tutur Bintang Emon

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/07035591/bintang-emon-diserang-setelah-kritik-kasus-novel-komentar-istana-hingga?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
"Bisa lho protes, 'Pak hakim, saya niatnya nyiram badan. Cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena ke muka.' Bisa. Masuk akal. Sekarang tinggal kita cek, yang enggak normal cara jalannya Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" tutur Bintang Emon"


Baca juga : Hasil Test Urin Bintang Emon ( kompas 16-06-2020 )

Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial. Serangan itu salah satunya tuduhan bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba. Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Baca juga: SAFEnet Sarankan Bintang Emon Lapor ke Polisi soal Serangan Digital Melalui akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima oleh Bintang Emon tersebut. "Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial, menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas suatu proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel. Selasa (16/6/2020). Novel mengatakan, kritik yang disampaikan Bintang Emon tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Sebab, persidangan kasus penyiraman air keras dinilainya telah menunjukkan proses penegakan hukum yang bermasalah. "Proses itu tampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu. Sehingga saya melihat kritik sosial itu sudah pada tempatnya," ujar Novel. Baca juga: Novel Baswedan: Bintang Emon Menyuarakan Kritik atas Ketidakadilan Senada dengan Novel, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bukti masih ada anak muda yang berani menyuarakan kebenaran. "Apa yang disuarakan Bintang Emon mewakili suara idealis kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini dan mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi," kata Yudi. Dukungan DPR Dukungan bagi Bintang Emon juga disuarakan oleh sejumlah politikus. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bentuk penyampaian pendapat. "Bintang Emon satu contoh anak muda yang berani menyampaikan pendapat, prinsip get angry and get involved, marahlah dan terlibatlah, patut diapresiasi pada Bintang Emon," kata Mardani dalam video yang diberikannya, Selasa. Menurut Mardani, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang berani menyampaikan pendapatnya meski saat ini Bintang mendapat serangan dari akun-akun anonim. "Walapun kondisinya sekarang mendapat serangan para buzzer, buat saya orang kaya Bintang Emon perlu jutaan di Indonesia. Negeri ini akan sehat, akan kuat, dan maju kalau rakyatnya, apalagi anak mudanya berani menyatakan pendapat," ujar dia. Baca juga: Istana: Hak Bintang Emon untuk Berekspresi dan Berpendapat Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, serangan terhadap Bintang Emon merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi. "Bagi saya ini bukti rezim Jokowi (Presiden Joko Widodo) antikritik, antidemokrasi, otoriter, dan tidak ingin dengar suara rakyat," kata Benny. Sementara itu, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mendukung Bintang Emon untuk terus berkarya. "Menurut saya ya, komika Bintang Emon terus saja berkarya. Dalam menyuarakan sesuatu itu ada saja memang hambatannya," ujar Dasco. Namun, Dasco enggan mengomentari perihal akun-akun anonim yang menyerang Bintang Emon setelah mengkritik kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Tanggapan Istana Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah menyatakan, pemerintah tidak ada hubungannya dengan para pendengung atau buzzer, termasuk para buzzer yang menyerang Bintang Emon. "Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny. Baca juga: Istana: Pemerintah Tak Ada Hubungan dengan Penyerang Bintang Emon Ia menegaskan, pemerintah tak keberatan dengan kritik yang disampaikan Bintang Emon lewat video di Instagram itu. "Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, yang disampaikan Bintang Emon itu hak dia untuk berpendapat, tidak boleh dikekang, dihalangi, atau dibatasi," ujar Donny. Oleh karena itu, Donny mempersilakan pihak yang keberatan dengan ulah buzzer tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian. Ia memastikan bahwa pemerintah tak akan melindungi akun buzzer tersebut. "Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silakan diproses saja," kata dia. Kritik berujung serangan Sebelumnya, Komika Bintang Emon membuat video pendek berisi sindiran soal tuntutan 1 tahun penjara terhadap terdakwa kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Lewat video itu, Bintang Emon mempertanyakan alasan JPU yang menyebut kedua penyerang tidak sengaja menyiramkan air keras ke kepala Novel Baswedan. "Katanya enggak sengaja tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan nggak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan memang jalannya handstand," kata Bintang Emon dalam videonya. "Bisa lho protes, 'Pak hakim, saya niatnya nyiram badan. Cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena ke muka.' Bisa. Masuk akal. Sekarang tinggal kita cek, yang enggak normal cara jalannya Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" tutur Bintang Emon. Baca juga: Bintang Emon Menjawab: Pajang Hasil Tes Urine hingga Sebut Manajer dan Kakak Diusik Setelah video itu viral, Bintang Emon mengaku ada yang mencoba masuk ke akun email pekerjaannya. Akun email milik kakak dan manajernya juga dicoba diretas. Selain itu, akun-akun anonim di media sosial kemudian juga menyerangnya. Ia bahkan dituduh sebagai pemakai narkoba. Belakangan, tuduhan itu langsung dibantah oleh bintang dengan menunjukkan hasil tes urine terbaru dari sebuah rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/07035591/bintang-emon-diserang-setelah-kritik-kasus-novel-komentar-istana-hingga?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial. Serangan itu salah satunya tuduhan bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba. Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Baca juga: SAFEnet Sarankan Bintang Emon Lapor ke Polisi soal Serangan Digital Melalui akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima oleh Bintang Emon tersebut. "Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial, menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas suatu proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel. Selasa (16/6/2020). Novel mengatakan, kritik yang disampaikan Bintang Emon tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Sebab, persidangan kasus penyiraman air keras dinilainya telah menunjukkan proses penegakan hukum yang bermasalah. "Proses itu tampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu. Sehingga saya melihat kritik sosial itu sudah pada tempatnya," ujar Novel. Baca juga: Novel Baswedan: Bintang Emon Menyuarakan Kritik atas Ketidakadilan Senada dengan Novel, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bukti masih ada anak muda yang berani menyuarakan kebenaran. "Apa yang disuarakan Bintang Emon mewakili suara idealis kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini dan mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi," kata Yudi. Dukungan DPR Dukungan bagi Bintang Emon juga disuarakan oleh sejumlah politikus. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bentuk penyampaian pendapat. "Bintang Emon satu contoh anak muda yang berani menyampaikan pendapat, prinsip get angry and get involved, marahlah dan terlibatlah, patut diapresiasi pada Bintang Emon," kata Mardani dalam video yang diberikannya, Selasa. Menurut Mardani, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang berani menyampaikan pendapatnya meski saat ini Bintang mendapat serangan dari akun-akun anonim. "Walapun kondisinya sekarang mendapat serangan para buzzer, buat saya orang kaya Bintang Emon perlu jutaan di Indonesia. Negeri ini akan sehat, akan kuat, dan maju kalau rakyatnya, apalagi anak mudanya berani menyatakan pendapat," ujar dia. Baca juga: Istana: Hak Bintang Emon untuk Berekspresi dan Berpendapat Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, serangan terhadap Bintang Emon merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi. "Bagi saya ini bukti rezim Jokowi (Presiden Joko Widodo) antikritik, antidemokrasi, otoriter, dan tidak ingin dengar suara rakyat," kata Benny. Sementara itu, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mendukung Bintang Emon untuk terus berkarya. "Menurut saya ya, komika Bintang Emon terus saja berkarya. Dalam menyuarakan sesuatu itu ada saja memang hambatannya," ujar Dasco. Namun, Dasco enggan mengomentari perihal akun-akun anonim yang menyerang Bintang Emon setelah mengkritik kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Tanggapan Istana Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah menyatakan, pemerintah tidak ada hubungannya dengan para pendengung atau buzzer, termasuk para buzzer yang menyerang Bintang Emon. "Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny. Baca juga: Istana: Pemerintah Tak Ada Hubungan dengan Penyerang Bintang Emon Ia menegaskan, pemerintah tak keberatan dengan kritik yang disampaikan Bintang Emon lewat video di Instagram itu. "Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, yang disampaikan Bintang Emon itu hak dia untuk berpendapat, tidak boleh dikekang, dihalangi, atau dibatasi," ujar Donny. Oleh karena itu, Donny mempersilakan pihak yang keberatan dengan ulah buzzer tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian. Ia memastikan bahwa pemerintah tak akan melindungi akun buzzer tersebut. "Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silakan diproses saja," kata dia. Kritik berujung serangan Sebelumnya, Komika Bintang Emon membuat video pendek berisi sindiran soal tuntutan 1 tahun penjara terhadap terdakwa kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Lewat video itu, Bintang Emon mempertanyakan alasan JPU yang menyebut kedua penyerang tidak sengaja menyiramkan air keras ke kepala Novel Baswedan. "Katanya enggak sengaja tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan nggak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan memang jalannya handstand," kata Bintang Emon dalam videonya. "Bisa lho protes, 'Pak hakim, saya niatnya nyiram badan. Cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena ke muka.' Bisa. Masuk akal. Sekarang tinggal kita cek, yang enggak normal cara jalannya Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" tutur Bintang Emon. Baca juga: Bintang Emon Menjawab: Pajang Hasil Tes Urine hingga Sebut Manajer dan Kakak Diusik Setelah video itu viral, Bintang Emon mengaku ada yang mencoba masuk ke akun email pekerjaannya. Akun email milik kakak dan manajernya juga dicoba diretas. Selain itu, akun-akun anonim di media sosial kemudian juga menyerangnya. Ia bahkan dituduh sebagai pemakai narkoba. Belakangan, tuduhan itu langsung dibantah oleh bintang dengan menunjukkan hasil tes urine terbaru dari sebuah rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/07035591/bintang-emon-diserang-setelah-kritik-kasus-novel-komentar-istana-hingga?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial. Serangan itu salah satunya tuduhan bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba. Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Baca juga: SAFEnet Sarankan Bintang Emon Lapor ke Polisi soal Serangan Digital Melalui akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima oleh Bintang Emon tersebut. "Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial, menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas suatu proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel. Selasa (16/6/2020). Novel mengatakan, kritik yang disampaikan Bintang Emon tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Sebab, persidangan kasus penyiraman air keras dinilainya telah menunjukkan proses penegakan hukum yang bermasalah. "Proses itu tampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu. Sehingga saya melihat kritik sosial itu sudah pada tempatnya," ujar Novel. Baca juga: Novel Baswedan: Bintang Emon Menyuarakan Kritik atas Ketidakadilan Senada dengan Novel, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bukti masih ada anak muda yang berani menyuarakan kebenaran. "Apa yang disuarakan Bintang Emon mewakili suara idealis kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini dan mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi," kata Yudi. Dukungan DPR Dukungan bagi Bintang Emon juga disuarakan oleh sejumlah politikus. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menyatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bentuk penyampaian pendapat. "Bintang Emon satu contoh anak muda yang berani menyampaikan pendapat, prinsip get angry and get involved, marahlah dan terlibatlah, patut diapresiasi pada Bintang Emon," kata Mardani dalam video yang diberikannya, Selasa. Menurut Mardani, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang berani menyampaikan pendapatnya meski saat ini Bintang mendapat serangan dari akun-akun anonim. "Walapun kondisinya sekarang mendapat serangan para buzzer, buat saya orang kaya Bintang Emon perlu jutaan di Indonesia. Negeri ini akan sehat, akan kuat, dan maju kalau rakyatnya, apalagi anak mudanya berani menyatakan pendapat," ujar dia. Baca juga: Istana: Hak Bintang Emon untuk Berekspresi dan Berpendapat Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, serangan terhadap Bintang Emon merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi. "Bagi saya ini bukti rezim Jokowi (Presiden Joko Widodo) antikritik, antidemokrasi, otoriter, dan tidak ingin dengar suara rakyat," kata Benny. Sementara itu, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mendukung Bintang Emon untuk terus berkarya. "Menurut saya ya, komika Bintang Emon terus saja berkarya. Dalam menyuarakan sesuatu itu ada saja memang hambatannya," ujar Dasco. Namun, Dasco enggan mengomentari perihal akun-akun anonim yang menyerang Bintang Emon setelah mengkritik kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Tanggapan Istana Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah menyatakan, pemerintah tidak ada hubungannya dengan para pendengung atau buzzer, termasuk para buzzer yang menyerang Bintang Emon. "Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," kata Donny. Baca juga: Istana: Pemerintah Tak Ada Hubungan dengan Penyerang Bintang Emon Ia menegaskan, pemerintah tak keberatan dengan kritik yang disampaikan Bintang Emon lewat video di Instagram itu. "Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, yang disampaikan Bintang Emon itu hak dia untuk berpendapat, tidak boleh dikekang, dihalangi, atau dibatasi," ujar Donny. Oleh karena itu, Donny mempersilakan pihak yang keberatan dengan ulah buzzer tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian. Ia memastikan bahwa pemerintah tak akan melindungi akun buzzer tersebut. "Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silakan diproses saja," kata dia. Kritik berujung serangan Sebelumnya, Komika Bintang Emon membuat video pendek berisi sindiran soal tuntutan 1 tahun penjara terhadap terdakwa kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Lewat video itu, Bintang Emon mempertanyakan alasan JPU yang menyebut kedua penyerang tidak sengaja menyiramkan air keras ke kepala Novel Baswedan. "Katanya enggak sengaja tapi kok bisa kena muka. Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan nggak mungkin meleset ke muka. Kecuali pak Novel Baswedan memang jalannya handstand," kata Bintang Emon dalam videonya. "Bisa lho protes, 'Pak hakim, saya niatnya nyiram badan. Cuma gara-gara dia jalannya bertingkah jadi kena ke muka.' Bisa. Masuk akal. Sekarang tinggal kita cek, yang enggak normal cara jalannya Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" tutur Bintang Emon. Baca juga: Bintang Emon Menjawab: Pajang Hasil Tes Urine hingga Sebut Manajer dan Kakak Diusik Setelah video itu viral, Bintang Emon mengaku ada yang mencoba masuk ke akun email pekerjaannya. Akun email milik kakak dan manajernya juga dicoba diretas. Selain itu, akun-akun anonim di media sosial kemudian juga menyerangnya. Ia bahkan dituduh sebagai pemakai narkoba. Belakangan, tuduhan itu langsung dibantah oleh bintang dengan menunjukkan hasil tes urine terbaru dari sebuah rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/07035591/bintang-emon-diserang-setelah-kritik-kasus-novel-komentar-istana-hingga?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Penulis Ardito Ramadhan | Editor Icha Rastika JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Bintang Emon mendapat dukungan luas dari publik dan sejumlah tokoh setelah diserang di media sosial. Serangan itu salah satunya tuduhan bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba. Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Baca juga: SAFEnet Sarankan Bintang Emon Lapor ke Polisi soal Serangan Digital Melalui akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima oleh Bintang Emon tersebut. "Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial, menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas suatu proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel. Selasa (16/6/2020). Novel mengatakan, kritik yang disampaikan Bintang Emon tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Sebab, persidangan kasus penyiraman air keras dinilainya telah menunjukkan proses penegakan hukum yang bermasalah. "Proses itu tampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu. Sehingga saya melihat kritik sosial itu sudah pada tempatnya," ujar Novel. Baca juga: Novel Baswedan: Bintang Emon Menyuarakan Kritik atas Ketidakadilan Senada dengan Novel, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan, video yang dibuat Bintang Emon merupakan bukti masih ada anak muda yang berani menyuarakan kebenaran. "Apa yang disuarakan Bintang Emon mewakili suara idealis kaum muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini dan mempunyai harapan Indonesia bebas dari korupsi," kata Yudi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/07035591/bintang-emon-diserang-setelah-kritik-kasus-novel-komentar-istana-hingga?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Icha Rastika
Share:

0 komentar:

Posting Komentar